Sabtu, 07 Januari 2012

Ada beberapa bahan kosmetik yang diduga bisa mengganggu perkembangan janin.

Meski sedang hamil, tentu wanita tetap ingin tampil cantik dan menarik. Namun, tidak banyak yang tahu jika bahan atau alat yang digunakan dapat membahayakan sang jabang bayi. Tubuh kita melakukan pekerjaan dengan baik untuk melindungi janin dengan menyaring bakteri dan kuman melalui plasenta tetapi ada bahan-bahan di beberapa produk yang dapat masuk ke janin yang sedang berkembang.
Sekarang adalah saatnya untuk membuat beberapa perubahan pada perawatan kulit dan kosmetik pilihan. Kendati masih sedikit penelitian mengenai ini, tetapi ada beberapa bahan yang biasanya ditemukan di dalam produk perawatan kulit dan kosmetik yang diduga bisa mengganggu perkembangan janin.
Bahan yang harus dihindari selama kehamilan:
- Salicylic acid (BHA atau beta hydroxy acid)
Bahan ini dapat ditemukan dalam produk yang digunakan untuk mengobati jerawat, dan mencegah antipenuaan. Sebab, komplikasi pada kehamilan muncul pada wanita yang meminum aspirin, dan karena asam salisilat merupakan bagian dari keluarga aspirin maka ini sebaiknya dihindari.
- Retinol A
Bahan ini merupakan bentuk vitamin A yang digunakan untuk mengobati jerawat dan digunakan untuk pengelupasan kulit mati. Dosis tinggi vitamin A telah terbukti dapat mengganggu perkembangan bayi.
- Parabéns
Ini adalah bahan pengawet yang sangat umum digunakan dalam banyak produk perawatan kulit. Penelitian klinis mulai menunjukkan adanya hubungan bahan ini dengan efek buruk pada sistem reproduksi bayi laki-laki.
- Phathalates
Bisa terdaftar sebagai DBP (dibutyl phathalate) dalam produk seperti cat kuku. Lebih sering di sebagian besar produk dalam tidak akan terdaftar. Phathalates dapat ditemukan dalam produk perawatan kulit dengan “aroma” yang tercantum pada label. Hal ini dapat ditemukan dalam jumlah perawatan kulit atau produk kosmetik termasuk cat kuku, deodoran, hair spray atau parfum.
Dalam buku “Not Just a Pretty Face – The Ugly Side of the Beauty Industry”, karangan Shanna Swan, Professor of Obstetrics and Gynecology at the University of Rochester  menunjukkan “hubungan signifikan” terhadap kehadiran lebih tinggi jumlah phathalates dalam tubuh wanita hamil dan perubahan dalam alat kelamin bayi laki-laki.
Meski diperlukan studi untuk memeperkuatnya, tetapi mengapa harus mengambil risiko ketika ada produk efektif yang tersedia tidak mengandung phathalates. Hindari produk dengan “aroma” pada label dan menemukan salah satu phathalate.
- Cream Hair Removers
Ada kemungkinan bahan kimia dalam produk ini dapat diserap ke dalam kulit yang harus dihindari selama kehamilan. Selain itu, banyak daftar merek “aroma” yang mungkin berisi phathalates. Lebih aman untuk menghindari penggunaannya.
- Essential Oils
Belum ada kepastian apakah minyak esensial masuk dalam daftar bahan yang harus dihindari selama kehamilan. Pasalnya, ada beberapa minyak esensial yang sangat berguna untuk perawatan kulit saat hamil. Pastikan untuk mengecek produk perawatan kulit saat hamil.
-Benzoil peroksida
Benzoil peroksida yang ditemukan dalam banyak produk yang digunakan untuk mengobati jerawat memiliki kategori C yang bermakna bahwa:
Kalau studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenic atau embryocidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat-obatan harus diberikan hanya jika manfaat potensial membenarkan potensi risiko pada janin.
- Accutane
Ini pengobatan oral untuk jerawat sebaiknya tidak digunakan sama sekali selama kehamilan. Sebab berisiko janin cacat lahir yang serius dan kemungkinan kehilangan janin.
-Hidrokortison
Krim topikal ini digunakan untuk mengobati jerawat diyakini berisiko mengakibatkan cacat lahir dan janin keracunan.
- Lipstik
Kampanye untuk Kosmetika Aman mengatakan bahwa “wanita hamil dan anak-anak muda sangat rentan terhadap paparan karena dengan mudah melintasi plasenta dan dapat masuk ke otak janin di tempat yang mengganggu perkembangan janin.”
Pilihlah lipstik dari yang terbuat dari bahan alam yang akan membuat Anda terlihat cantik dan merasa aman.
- 1,4 Dioksana
Ini bukan bahan yang tercantum pada setiap produk perawatan kulit karena merupakan bahan sintetis lain berbasis minyak bumi. Telah ditemukan menyebabkan kanker dan sedikit yang diketahui apakah itu berefek buruk pada janin yang sedang berkembang.
Bahan ini hadir dalam banyak jenis pembersihan produk yakni produk rambut dan  pelembab. Sayangnya, hal itu juga telah ditemukan dalam produk alam atau organik.
Cari perusahaan dan produk Anda dapat percaya. Menggunakan produk yang telah disertifikasi pihak ketiga seperti bersertifikat organik atau BDIH bersertifikat untuk memastikan Anda menggunakan yang paling aman.

di copy-paste dari :

 http://babyorchestra.wordpress.com/tag/bahaya-kosmetik-bagi-ibu-hamil/

Pewarna rambut dapat sebabkan kanker Kandung kemih


Tren mewarnai rambut sudah lama melanda dunia mode. Tampil dengan rambut warna-warni bukan lagi suatu hal aneh di masa kini. Jangan salah, tren satu ini bukan berarti tanpa risiko. Sebuah riset terbaru yang diadakan American Association of Cancer Research (AACR) menyatakan bahwa perempuan yang sering memakai pewarna rambut permanen terancam penyakit kanker kandung kemih. Mengapa perempuan ? Bagaimana dengan laki-laki ? Menurut penelitian tersebut, kaum perempuan sejak lama disinyalir memiliki lebih banyak variasi genetika daripada laki-laki. Sudah sejak lama dicurigai adanya hubungan antara penggunaan cat rambut dengan risiko kanker kandung kemih. Tapi baru pada riset terakhir ini diketemukan adanya hubungan faktor genetika, tubuh perempuan mengandung lebih banyak karsinogen, yaitu segala kondisi yang memicu tumbuhnya kanker, dari pada lelaki,” demikian menurut Dr.Manuela Gago Dominiguez.

Selasa, 03 Januari 2012


KOMPRES / ZITBAD

A.    Pengertian kompres
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Jenis kompres :
1.          kompres panas
2.          kompres dingin
B.     Tujuan pemberian kompres
1.    kompres panas
a.    memperlancar sirkulasi darah
b.    mengurangi rasa sakit
c.    memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
d.   merangsang peristatik usus
2.     Kompres dingin
a.    menurunkan suhu tubuh
b.    mencegah peradangan meluas
c.    mengurangi kongesti
d.   mengurangi perdarahan setempat
e.    mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
C.       Indikasi pemberian kompres
1.      Kompres panas
a.    klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah)
b.    klien dengan perut kembung
c.    klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian
d.   sepasme otot
e.    adanya abses, hematoma
2.       Kompres dingin
a.    klien dengan suhu tubuh yang tinggi
b.    klien dengan batuk dan muntah darah
c.    pascatonsilektomi
d.   radang, memar
D.      Prosedur pelaksanaan
1.      Cara pemberian kompres panas
a.    kompres panas basah
1)         Persiapan alat :
a)      kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
b)      bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
c)      kasa perban atau kain segitiga
d)     pengalas
e)      sarung tangan bersih di tempatnya
f)       bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
g)      waslap 4 buah/tergantung kebutuhan
h)      pinset anatomi 2 buah
i)        korentang
2)         Prosedur
a)      dekatkan alat-alat kedekat klien
b)      perhatikan privacy klien
c)      cuci tangan
d)     atur posisi klien yang nyaman
e)      pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
f)       kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang bekas balutan ke dalam bengkok kosong
g)      ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom yang berisi cairan hangat.
h)      kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan dikompres
i)        bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering. selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
j)        lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap 5 menit
k)      lepaskan sarung tangan
l)        atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
m)    bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
n)      cuci tangan
o)      dokumentasikan tindakan ini beserta responnya.
3)         Hal yang perlu diperhatikan:
a)      kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat
b)      cairan jangan terlalu panas, hindarkan agar kulit jangan sampai kulit terbakar
c)      kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
d)     untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka tertutup seperti memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang penting bersih.
b.   kompres panas kering menggunakan buli-buli panas
1)         persipan alat :
a)      buli-buli panas dan sarungnya
b)      termos berisi air panas
c)      termomerter air panas
d)     lap kerja
2)         prosedur :
a)      persiapan alat
b)      cuci tangan
c)      lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60Âşc)
d)     isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
                                                                              i.              letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.
                                                                            ii.              Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli
                                                                           iii.              Kemudian penutup  buli-buli di tutup dengan rapat/benar
e)      Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkan dengan lap kerja dan masukkan ke dalam sarung buli-buli
f)       Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
g)      Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
h)      Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.
i)        Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di kehendaki
j)        Bereskan alat alat bila sudah selesai
k)      Cuci tangan
l)        Dokumentasikan
3)         Hal-hal yang perlu di perhatikan :
a)      buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
b)      pemakaian buli-buli panas ada bagian bdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas atau ke samping
c)      pada bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping
d)     buli-buli harus di periksa dulu atau tidak cicin karet pada penutupnya
2.      cara pemberian kompres dingin
a.       kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic
1)      persiapan alat :
a)      mangkok bertutup steril
b)      bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah, beberap kain kasa sesuai keutuhan
c)      cairan nti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000 dst kebutuhan, larutan betadin
d)     pembalut bila perlu
e)      perlak dan pengalas
f)       sampiran bila perlu
2)      prosedur pelaksanaan :
a)      dekatkan alat ke dekat klien
b)      pasang sampiran
c)      cuci tangan
d)     pasang perlak pada area yang akan di kompres
e)      mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
f)       tuangkan cairan kedalam mangok steril
g)      masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
h)      peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset
i)        bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut
j)        rapikan posisi klien
k)      bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
l)        cuci tangan
m)    dokumentasikn
3)      Hal yang perhatikan
a)      kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah
b)      pada luka bakar kotorkasa di ganti tiap 1-2 jam
c)      perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan
d)     pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas sublimat
b.      kompres dingin basah dengan air biasa/air es
1)      persiapan alat :
a)      kom kecil berisi air biasa/air es
b)      perlak pengalas
c)      beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
d)     sampiran bila perlu
e)      selimut bila perlu
2)      prosedur :
a)      dekatkan alat-alat ke klien
b)      pasang sampiran bila perlu
c)      cuci tangan
d)     pasang pengalas pada area yang akan dikompres
e)      masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai lembab
f)       letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
g)      ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam dalam air biasa atau air es.
h)      Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
i)        Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
j)        Cuci tangan
k)      Dokumentasikan
3)      Hal yang harus diperhatikan:
a)      Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak
b)      Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah
c.       kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)
1)      Persiapan alat :
a)      Kirbat es/eskap dengan sarungnya
b)      Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak cepat mencair
c)      Air dalam kom
d)     Lap kerja
e)      Perlak pengalas
2)      Prosedur :
a)      Bawa alat-alat ke dekat klien
b)      Cuci tangan
c)      Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
d)   isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat tersebut
e)      keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat
f)       periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
g)      keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
h)      buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
i)        pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
j)        letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
k)      kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
l)        angkat eskap bila sudah selesai
m)    atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
n)      bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
o)      cuci tangan
p)      dokumentasikan
3)      hal-hal yang perlu di perhatikan
a)      bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat
b)  selama pemberian kirbat es, perhatikan kulit klien terhadap keberadaan iritasi dan lain-lain
c)   pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di control setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan
d)     bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic
e)      bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila perlu)